Foto : Ibu Muslimat NU Wajak lakukan penyemprotan disinfektan digereja |
"Sesuai ajaran Islam yang rahmatan Lil alamiin maka kami peduli kemanusiaan. Termasuk kepada umat Kristiani yang minoritas disini. Kami senang bisa berpartisipasi menginisiasi giat penyemprotan disinfektan di gereja ini," tandas Sekretaris 3 PAC Muslimat NU (MNU) Wajak Dra. Hj. Lilik Rodiyah, Selasa 14/4/2020.
Ia mengatakan, giat ini adalah berkaitan dengan Gugus NU
Banom NU bergerak saling peduli kemanusiaan sesuai prioritasnya masing-masing.
"Kami dari PAC Muslimat NU Wajak membentuk POSKO ABC yaitu kepanjangannya Ayo Berantas Corona," terang perempuan yang juga ketua Tim komunikasi, Informasi, edukasi (KIE) Gugus Tugas Covid-19 MWCNU Wajak.
Dikatakannya, team di ABC terdiri dari pengurus harian MNU Wajak, bekerja sama di seluruh Pengurus Ranting (PR) MNU yang jumlahnya ada 104 ranting MNU di 13 desa di Kecamatan Wajak.
Jumlah jema'at gereja hanya 12 orang warga desa setempat dan 2 orang dari lain desa. Sejak pemberlakuan social distancing, gereja juga menghentikan aktifitasnya. Jadi jemaat beribadah sendiri di rumah.
Dipaparkannya, kegiatan lain adalah pemberian bantuan sembako, uang tunai, sosialisasi kesehatan pentingnya memakai masker kepada janda dan kaum dhu'afa.
Ia berharap sebagai warga NU khususnya dan sebagai Warga Negara Indonesia, ingin masyarakat bisa hidup tenang damai, saling membantu dalam kebaikan, menghargai perbedaan, tidak saling menyalahkan dan mencaci, dan tentunya ingin wabah Covid-19 tidak menyebar.
Foto : Muslimat NU wajak Gelar Aksi peduli Covid-19 |
Sementara itu, Ketua Tim Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE) PC MNU
Wajak Anaser Eva mengatakan giat ini menjadi wujud kepedulian rasa empati lintas agama, dan satu bangsa.
"Kepedulian ini sebagai wujud rasa empati lintas agama, bagaimanapun Kita satu bangsa yang sudah sewajarnya dengan situasi begini saling peduli," tukas Eva.
Eva mengungkapkan, dirinya kemarin ikut terjun langsung melakukan penyemprotan di lokasi. Kondisi gereja kosong karena adanya kebijakan social dan physical distancing maka kegiatan gereja dinonaktifkan.
"Alhamdulillah saya kemarin ikut terjun langsung penyemprotan di lapangan.
Kondisi gereja kosong karena adanya kebijakan social dan physical distancing," tutur perempuan yang juga menjadi Korbid (Koordinator Bidang)
cyber dan literasi Fatayat NU Cabang Kabupaten Malang.
Ia mengatakan pihaknya ditemui Tasman pengurus gereja dengan hangat dan selanjutnya pihaknya melakukan penyemprotan.
"Saya senang karena ditemui pengurus gereja dengan hangat. Berikutnya kami
memberikan edukasi penanggulangan
Covid-19," terang Eva.
Ia memaparkan, pihaknya juga bertemu pamong desa Suyitno dan sempat bersilaturahim serta menceritakan sekelumit perihal keberadaan gereja di desa tersebut.
"Saya gembira karena bisa bersilaturahim bertemu pak pamong desa Suyitno yang menceritakan tentang ihwal keberadaan gereja. Ia menceritakan jika kehidupan sosial dan agama bersama jemaat gereja yang dipimpin pendeta Deni Tomatala tersebut berjalan rukun dan harmonis," ujar Eva. (*).
Posting Komentar