 |
| Foto : Gubernur Jawa Timur, Khofifah saat sampaikan |
Dalam kesempatan itu, Khofifah menegaskan pentingnya sumur resapan dan Biopori untuk mengantisipasi banjir, terutama di kota-kota besar serta memiliki kepadatan penduduk tinggi.
Dalma sambutanya, Gubernur Jawa Timur, Hj Khofifah Indar Parawansa, mengatakan bahwa dalam rangka menanggulangi banjir dirinya akan mengumpulkan kepala daerah se Jawa Timur.
"Saya memiliki pemikiran untuk mengumpulkan kepala daerah se Jawa Timur untuk menanggulangi banjir dengan membuat sumur resapan serta Biopori," ujarnya.
Khofifah menjelaskan, apabila setiap rencana pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah dengan membangun sumur resapan serta Biopori, hal itu diyakini dapat mengantisipasi banjir.
"Musim yang semakin tidak menentu, yang salah satunya adalah intensitas hujan tinggi. Untuk mengurangi debit air, maka salah satu cara yang paling tepat adalah pembuatan biopori," ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur Jawa Timur, Hj Khofifah Indar Parawansa, mengatakan bahwa ada beberapa penyebab banjir. Salah satunya debit sampah yang banyak di sungai. Karena perilaku masyarakat yang masih membuang sampah di sungai.
"Salah satu sampah yang banyak adalah popok. Itu membahayakan lingkungan. Sampah popok itu sebenarnya bisa diolah menjadi kerajinan vas bunga, seperti saya lihat di Kota Batu," ungkapnya.
Gubernur Jawa Timur, Hj Khofifah Indar Parawansa, menambahkan bahwa mengolah sampah jadi sampah harus trs dikmapanyekan.
"Yang penting, adalah mengolah sampah jadi berkah yang harus terus dikampanyekan kepada masyarakat agar lingkungan semakin terjaga dengan baik," sambungnya.
Saat peringatan HPSN 2020, Gubernur Jawa Timur, Hj Khofifah Indar Parawansa secara simbolis melakukan pembuatan lubang biopori sebagai bentuk pelestarian lingkungan. (*)
Posting Komentar