Foto : merawat spirit perjuangan gus dur |
Kegiatan ini diinisiasi oleh Gusdurian Kanjuruhan yang menghadirkan pemantik dalam diskusi tersebut diantaranya adalah Romo Kristanto Budi Prabowo, presidium Gusdurian Jatim, Gus Athok Lukman Gondanglegi, dan M. Iksan pengasuh padepokan cinta tanah air.
M. Iksan mengatakan dalam paparanya bahwa mustahil memahami Gus Dur tanpa melihatnya sebagai proses yang bergerak, karena sosok yang satu ini tidak bisa dibaca secara ujug-ujug.
"Gus Dur dan pemikirannya adalah medan proses, dialektika yang terus menerus, dan dinamis", ujarnya.
Foto : diskusi Gusdutian di padepokan cinta tanah air |
"Gus Dur mewakili seorang “guru sufi” dalam gerakan dan pemikiran, tetap berpijak kepada tradisi, yang dilahirkan pada, oleh, dan untuk zamannya", jelasnya.
Dalam kesempatan itu, M. Iksan mengajak kepada semua yang hadir untuk lebih memahami lagi pemikiran dan spirit Gus Dur.
"Merawat spirit perjuangan Gus Dur akan sulit jika kita tidak memahami pemikiran Gus Dur", pungkasnya.
Hadir, Presidium Gus Durian Jawa Timur Romo Kristanto Budi Prabowo yang akrab disapa Romo Tatok bersama Miss Charlote sang Pecinta Gus Dur dan beberapa Gusdurian Kanjuruhan. (*)
Posting Komentar