Foto : Kondisi rumah warga setelah diterjang angin kencang |
Hujan deras dan angin kencang di wilayah Sumberpucung itu telah membuat puluhan rumah warga, khususnya di Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, mengalami kerusakan.
Mudji Utomo, kasubsi penanggulangan bencana PMI Kabupaten Malang mengatakan, bahwa menurut laporan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, terdapat 15 rumah rusak. Satu gedung posyandu dan satu kandang sapi juga rusak.
"Ada belasan rumah yang rusak dikarenakan hujan deras disertai angin di Desa Jatiguwi. Kejadiannya diperkirakan sekitar pukul 14.10 WIB tadi," ujarnya.
Muji mengatakan bhwa belasan rumah itu rata-rata rusak bagian atapnya dikarenakan angin kencang. Rinciannya, terdapat 12 rumah rusak ringan, 2 rumah rusak sedang, dan 1 rusak berat. Selain itu, satu kandung sapi pun roboh dan rusak berat serta atap gedung taman posyandu roboh.
Foto : Rumah warga yang rusak berat |
"Kalau kerugian diperkirakan sekitar 20 juta, Kini yang dibutuhkan warga terdampak adalah terpal, terutama yang rumahnya tidak berat, karena dikhawatirkan hujan akan kembali turun nanti malam," ujarnya.
Sejak peristiwa terjadi sekitar pukul 14.10 WIB, berbagai elemen dari Pemerintah Desa Jatiguwi, babinsa dan bhabinkamtibmas, Tagana, BPBD, KSR PMI, sampai warga secara bergotong-royong melakukan pembersihan puing-puing atap rumah atau tembok yang runtuh.
"Tim gabungan langsung melakukan pembersihan dan assessment sejak peristiwa terjadi," ujarnya.
Bencana angin kencang disertai hujan deras kerap menjadi langganan di Kabupaten Malang. Tahun 2019 ini, tercatat dari akhir Oktober, bencana ini telah membuat rusak rumah warga di Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, yang diprediksi membuat kerugian sekitar Rp 15 juta. Setelah itu, kemarin angin kencang dan hujan deras terjadi di Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, yang memgakibatkan delapan rumah mengalami kerusakan dan ditaksir kerugian mencapai Rp 15 Juta. Selang satu hari, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, yang dihajar hujan deras disertai angin kencang dengan jumlah bangunan terdampak mencapai 17 unit.
Kondisi itu patut diwaspadai ke depannya. Sebab, musim hujan diprediksi akan mulai turun secara merata di bulan November-Desember 2019 ini. Bila disertai angin kencang, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang harus mulai siaga. Pasalnya, dari jejak bencana alam dalam beberapa tahun lalu, misalnya 2018 lalu, bencana alam yang paling banyak terjadi adalah angin kencang dan puting beliung. Disusul longsor dan banjir. (*)
Posting Komentar