Foto : kepala BPBD Kab malang, Bambang istiawan |
Seperti disampaikan oleh Kepala BPBD Kabuoaten Malang, Bambang Istiawan, bahwa Kondisi seperti itu merupakan peristiwa yang setiap tahun mengiringi masuknya musim hujan di Kabupaten Malang. Wilayah yang terkategori dan masuk dalam zona merah bencana alam berupa banjir, longsor, dan angin puting beliung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bambang Istiawan, menjelaskan bahwa Zona merah bencana tersebut, hampir rata di 33 kecamatan. Karena itu, BPBD kembali mengaktifkan dan mengintensifkan pos lapang di awal musim hujan tahun ini.
"Dalam menghadapi kondisi yang seperti itu, yaitu bencana banjir atau longsor, maka kami aktifkan lagi pos lapang di tiga titik," ujarnya, Senin 4/11/2019.
Menurut Bambang, bahwa pos lapang yang dimaksud itu sebenarnya bukanlah barang baru. Setiap tahun pos lapang diaktifkan dan dijaga oleh sekitar 6 sampai 8 petugas, baik dari relawan bencana maupun dari petugas BPBD.
"Pos lapang ini tujuannya sebenarnya mendekatkan petugas di lokasi rawan bencana. Sehingga, bila musibah datang penanganannya bisa cepat. Begitu pula dalam mengabarkan berbagai informasi terkait perkiraan dan prediksi datangnya bencana," jelasnya.
Bambang menambahkan bahwa tiga pos lapang yang kini kembali disiapkan oleh BPBD Kabupaten Malang berada di wilayah Ngantang, Poncokusumo, dan Donomulyo. Sedangkan untuk wilayah Malang Timur langsung dicover BPBD Kabupaten Malang. Hal ini dikarenakan jarak wilayah dengan kantor BPBD bisa ditempuh secara cepat bila terjadi bencana alam.
"Pada tiga wilayah itu, kalau ada bencana, kami butuh waktu berjam-jam baru bisa datang. Begitu pula saat menginformasikan hal terkait bencana kepada masyarakat. Inilah pentingnya pos lapang yang setiap tahun kami galakkan, yaitu percepatan penanganan bencana," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang menghimbau kepada masyarakat, agar tetap waspada dengan datangnya musim hujan yang kerap diiringi dengan bencana banjir atau longsor. Khususnya di wilayah-wilayah dengan kemiringan 45 derajat yang dihuni dan jadi permukiman masyarakat.
"Tetap waspada bagi masyarakat, khususnya di wilayah seperti itu. Ikuti petunjuk petugas bencana bila sudah terlihat gejala bencana alam," himbaunya.
Bambang juga menjelaskan, bahwa sesuai dengan data wilayah rawan bencana, khususnya banjir, longsor, tsunami, di wilayah Kabupaten Malang setiap tahun, masih didominasi oleh enam wilayah kecamatan. Yakni Ampelgading, Bantur, Donomulyo, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, dan Tirtoyudo.
Walaupun telah dipetakan, bencana banjir dan longsor di musim hujan, menurut Bambang, tetap harus diwaspadai oleh seluruh wilayah di Kabupaten Malang.
"Kami tetap mengimbau masyarakat waspada menghadapi musim hujan di akhir tahun ini dan tahun depannya. Semoga frekuensi bencana tak terjadi seperti di tahun lalu," pungkasnya. (*)
Posting Komentar