Foyo : Bupati Malang menyampaikan sambutan dalam sosialisasi aplikasi SIKS-NG |
Seperti yang disampaikan oleh Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, saat membuka sosialisasi aplikasi SIKS-NG yang digelar oleh dinas sosial Kabupaten Malang di aula rumah makan Bojana Puri Kepanjen, Rabu 30/10/2019.
Bupati Malang mengatakan bahwa di Kabupaten Malang angka kemiskinan masih berada di angka 10, 37 persen.
"Dari total jumlah penduduk di Kabupaten Malang sebesar 2,6 juta jiwa, sebesar 10,37 persennya atau 268.492 jiwa masuk kategori warga miskin atau kurang mampu," ungkapnya.
Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan, bahwa angka dari sisi prosentase tersebut masih terbilang sedikit jika dibandingkan beberapa daerah lainnya di Provinsi Jawa Timur.
"Tetapi saat dilihat dari besarannya, memang banyak. Karena jumlah penduduk Kabupaten Malang sangat besar", jelasnya.
Bupati Malang menyampaikan, untuk menekan angka kemiskinan tersebut, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Malang. Salah satu upayanya dengan menggelontorkan berbagai bantuan. Seperti program bedah rumah tidak layak huni.
"Sampai saat ini, Pemkab sudah melakukan rehab rumah sebanyak 1600 unit. Rinciannya, 1100 unit direhab oleh Pemkab dan sisanya 500 unit direhab oleh BAZNAS Kabupaten Malang," ujarnya.
HM Sanusi, menambahkan, selain itu, berbagai bantuan juga sudah dilakukan Pemkab Malang. Seperti pemberian bantuan beras sejahtera, elpiji gratis dan sebagainya. Harapannya, pada akhir tahun 2020 nanti, angka kemiskinan bisa prosentasenya menurun hingga satu digit.
Lebih lanjut, Bupati Malang mrnyampaikan bahwa Dinas Sosial Kabupaten Malang, sudah mengaplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation. SIKS-NG ini digunakan untuk mendata jumlah penduduk fakir, miskin serta dhuafa yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Aplikasi ini disosialisasikan kepada seluru kepala desa.
"Aplikasi ini nantinya juga akan mempermudah proses pendataan fakir miskin. Karena sudah menggunakan teknologi informasi berbasis aplikasi," tuturnya.
Dikatakannya bahwa teknologi informasi berbasis aplikasi semacam ini memang diperlukan. Karena perkembangan teknologi semakin maju, sehingga harus diikuti. Apalagi kegunaan aplikasi mempermudah suatu pekerjaan.
"Bagi para kepala desa beserta perangkatnya saya minta supaya bisa menerapkan aplikasi SIKS-NG yang sedang disosialisasikan Dinsos Kabupaten Malang sekarang ini, dalam rangka untuk menekan angka kemiskinan tersebut," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Kabupaten Malang, Nurhasyim, mengatakan bahwa aplikasi SIKS-NG ini online terhubung sampai ke pusat. Yakni dari desa data masuk ke Dinsos Kabupaten Malang untuk direkap, yang kemudian dilaporkan ke pusat melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
"Sebelum kami sosialisasikan, sudah memberikan pembinaan dan pelatihan kepada operator. Harapannya supaya tidak sampai ada kesalahan data lagi. Sehingga pemberian bantuan untuk masyarakat miskin ini, nantinya bisa benar-benar tepat sasaran," pungkasnya. (*)
Posting Komentar